Ngobrol Asyik Presiden PKS Bareng Milenial Kaltara

0
220

Kota Tarakan — Ngobrol Asyik Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, dengan Milenial yang berlangsung di Malabar Cafe & Resto, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) Kamis (23/06/2022).

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Tarakan, Darmanto, membuka obrolan dengan sekapur sirih dan kuis singkat untuk menguji pengetahuan peserta milenial tentang Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ahmad Syaikhu menyapa peserta yang hadir dengan motivasi membangun mimpi positif.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Memotivasi Peserta Ngobrol Asyik Bareng Milenial ||© PKS Poto Kaltara

“Membangun mimpi itu penting untuk milenial, agar timbul energi Positif, semangat berbuat baik kelak jika kita tidak ada lagi di dunia orang akan mengingat kebaikan kita, ” Jelas Syaikhu memotivasi.

“Indonesia dianugrahi dengan demografi yang banyak. Kita mendapat bonus demografi. Ada yang tau ‘Bonus Demografi” itu apa?” tanya Syaikhu memancing antusias peserta dan disambut dengan respon peserta yang berlomba menjawab.

Salah seorang peserta yang menjawab pertanyaan dari Presiden PKS, Ahmad Syaikhu || © PKS Poto Kaltara

Syaikhu kemudian menerangkan keuntungan dan keutamaan dari bonus demografi yang dimiliki Indonesia jika dikelola dengan baik. Ia juga menjelaskan kerugian yang akan dihadapi jika diabaikan.

“Kalau dikelola dengan kebaikan, bonus demografi ini, maka sebuah negara akan memiliki masa depan yang penuh keberkahan. Tapi jika bonus demografi ini diabaikan, disia-siakan maka masa depannya akan hancur, dan ini akan menjadi bencana kemanusiaan, ” terangnya.

Salah seorang peserta yang bertanya tentang kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru dalam Ngobrol Asyik Bareng Milenial ||©PKS Poto Kaltara

Pada sesi interaktif, beberapa peserta menyampaikan pertanyaan seputar pendidikan dan kesejahteraan guru di mata Presiden PKS.

“Untuk membentik Milenial yang baik, tentunya kita membutuhkan seorang guru, Sebagai Presiden PKS apa “gebrakan” seorang Presiden PKS untuk kesejahteraan Guru,” tanya salah seorang peserta Milenial.

“Menyejahterakan Guru bukan hanya tugas Presiden PKS. sudah ada yang mengurusnya di pemerintahan. Akan tetapi saya pernah duduk sebagai eksekutif dan konsen pada hal ini. Ketika gurunya sejahtera maka mereka akan fokus untuk mendidik anak didiknya dengan lebih baik. Maka faktor pertama adalah bagaimana untuk menyejahterakan guru-gurunya,” jawab Syaikhu dengan menelaah inti pertanyaan tersebut.

“Saya tidak bisa menjamin, tetapi PKS berusaha melahirkan generasi Milenial bukan dengan Politik Uang tetapi dengan Politik Pemberdaya, maka dengan itu PKS menargetkan 30% Caleg dari kalangan Milenial, ” harap Syaikhu menjawab pertanyaan lain terkait cara PKS menjamin pergerakan pemuda dalam berkontribusi membangun bangsa.

Salah seorang peserta yang berprofesi sebagai nelayan menanyakan cara PKS membantu permasalahan nelayan terkait Hukum yang mengatur penangkapan ikan.

“Peraturan baru tentang perikanan ini memang tidak menguntungkan bagi para nelayan. dimana satu wilayah hanya boleh dikuasa oleh penduduk di wilayah tersebut. Bila satu wilayah ternyata tidak ada sumber ikan maka nelayan di wilayah tersebut tidak boleh mengambil di wilayah lain yang bukan tempat mereka. Hal ini memberatkan para nelayan. begitu juga yang dialami oleh para petani. Yang paling sering dialami petani adalah ketika mereka memasuki musim panen dan siap untuk memanen, pemerintah melakukan import pangan yang justru mengakibatkan harga hasil pertanian jadi turun. Belum lagi sulitnya mereka mendapatkan bibit dan bibit dengan kualitas baik yang mahal. hal-hal ini termasuk yang menjadi concern pks. membantu mengadvokasi para nelayan dan petani,” telaah Syaikhu merinci permasalahan yang sering dialami para petani dan nelayan di Indonesia dan regulasi terkait masalah tersebut.

Sesi tanya jawab ditutup pertanyaan peserta tentang cara PKS  menanggapi Degradasi Moral saat ini dan menanggapi isu asingnya Pancasila bagi sebagian besar pemuda di Indonesia.

“Ini kenapa PKS menolak Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), bukan karena PKS menolak tindakan hukum pada TPKS, tetapi PKS ingin semuanya terintegrasi, tidak hanya memperhatikan tindak kekerasannya saja tetapi juga memperhatikan kesusilaannya,” jawab Syaikhu menerangkan sikap PKS terhadap UU TPKS yang baru beberapa bulan lalu disahkan.

“Untuk pertanyaan terkait upaya PKS dalam sosialisasi nilai pancasila. PKS sangat menyadari pentingnya menyosialisasikan nilai-nilai pancasila. untuk itulah saya ke sini untuk menyosialisasikan 4 pilar MPR secara langsung,” tambahnya.

“Anak-anak muda di Tarakan dan Kalimantan Utara Semangat menyongsong masa depan, semoga inilah saatnya anak-anak muda yang berkarya, sukses!!,” tutupnya dengan suara lantang memberi semangat.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, memotongan Kue Peringatan 20 Tahun Berdiri Partai Keadilan Sejahtera || © PKS Poto Kaltara

Acara di tutup dengan Pemotongan Kue dalam rangkaian milad PKS ke 20 oleh Ahmad Syaikhu, foto bersama, pembagian hadiah untuk para penanya dan penyerahan cindramata pada Presiden PKS sebuah lukisan yang dilukis langsung pada saat acara berlangsung oleh Rafi Tsamara anak muda yang hadir.

Salah Satu Peserta yang mendapatkan hadiah karena bertanya ||©PKS Poto Kaltara 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here